Untuk Indonesia Cerdas Dan Bermartabat...

DR. Ida Ayu Sri Adnyani, ST. MErg.

DR. Ida Ayu Sri Adnyani, ST. MErg.

Monday, November 30, 2009

Tata Letak Pabrik (Plant Lay Out)



 Layout (tata letak) adalah konsep pengaturan tenaga kerja, ruang yang tersedia, fasilitas dan peralatan yang dipergunakan agar aliran informasi dan bahan berjalan efektif dan efisien.

 Plant layout didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas – fasilitas pabrik pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi

 Tujuan Layout adalah mengatur areal kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman, dan nyaman sehingga dapat meningkatkan moral kerja yang baik dari operator.

Tujuan utama design tata letak pabrik adl meminimalkan total biaya yg menyangkut:
 Biaya untuk kontruksi dan instalasi, baik untuk bangunan mesin, maupun fasilitas produksi lainnya.
 Biaya pemindahan bahan
 Biaya produksi, maintenance, safety dan biaya penyimpanan produk setengah jadi

 Tata letak yang efektif dapat membantu perusahaan dalam mempertimbangkan berbagai faktor yaitu:
1. Pemanfaatan yang lebih besar atas ruangan, peralatan, dan manusia.
2. Arus informasi, bahan baku, dan manusia yang lebih baik.
3. Peningkatan moral karyawan dan kondisi kerja yang lebih aman.
4. Lebih memudahkan konsumen.
5. Flexibel

Pengaturan Layout memberikan manfaat dalam sistem produksi, antara lain:
 Menaikan output Produksi
 Mengurangi waktu Tunggu
 Mengurangi proses perpindahan barang
 Menghemat penggunaan area
 Peningkatan daya guna pemakaian mesin, peralatan, & Fasilitas Produksi
 Mengurangi Kemacetan dan Kesimpangsiuran
 Memperbaiki moral dan kepuasan kerja

Prinsip-Prinsip Dasar Dalam Rancangan Tata Letak (Layout) Yaitu:
1. Integrasi secara menyeluruh atas semua faktor yang mempengaruhi faktor produksi
2. Jarak pindah barang diupayakan seminimal mungkin
3. Aliran kerja berlangsung secara normal
4. Semua area dimanfaatkan secara efektif & Efesien
5. Kepuasan kerja dan rasa aman pekerja dijaga sebaik-baiknya.
6. Pengaturan tata letak harus fleksibel.

more klik ppt

Sunday, November 29, 2009

Variabel Penelitian


PENGERTIAN VARIABEL PENELITIAN


Variabel adalah suatu yang menjadi objek penelitian. Atau
Symbol atau konsep yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai atau konsep yang mempunyai variabilitas.

Secara umum variabel terbagi 5 macam yaitu :
1. Variabel bebas
2. Variabel terikat
3. Variabel moderator
4. Variabel kontrol
5. Variabel pengacau

1. Variabel bebas (variabel pengaruh)
 adalah variabel independent yang memungkinkan munculnya variabel-variabel lain.
 Variabel bebas merupakan variable stimulus atau variable yang mempengaruhi variable lain.
 variable yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.

2. Variabel terikat (Variabel terpengaruh)
 adalah variabel dependent yang merupakan akibat dari variabel bebas.
 adalah variable yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan varibel bebas.
 adalah variable yang faktornya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh varaibel bebas.

Hubungan Antara Variabel Bebas dan Variabel Tergantung
 Pada umumnya orang melakukan penelitian dengan menggunakan lebih dari satu varibel, yaitu variable bebas dan variable tergantung. Kedua varibel tersebut kemudian dicari hubungannya.

Contoh 1
Hipotesis penelitian: Ada hubungan antara “gaya kepemimpinan” dengan “kinerja” pegawai
§ Variabel bebas: gaya kepemimpinan
§ Variabel tergantung: Kinerja


3. Variable moderator
 adalah variable penengah antara variable satu dengan variable lainnya.
 merupakan variable yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah varaibel tersebut mengubah hubungan antara variable bebas dan variabel tergantung.

Contoh : Kita ingin mengetahui apakah hasil test bahasa Inggris (variable pengaruh) mempengaruhi hasil test matematika (variable terpengaruh). Jika kita masukkan variable lain (misalnya jenis kelamin, atau sosio ekonomi dari siswa yang diteliti), maka ini disebut variable moderator.
 Contoh lain:
Hipotesis: Ada hubungan antara promosi di media televisi dengan meningkatnya kesadaran merek handphone Samsung di kalangan konsumen
§ Variabel bebas: promosi
§ Variabel tergantung: kesadaran merek
§ Variable moderat: media promosi

more klik ppt

Instrumen Penelitian


PENGUKURAN (MEASUREMENT) dan INSTRUMENTASI

 Pengukuran merupakan tahap penelitian yang sangat menentukan kualitas penelitian

PENGUKURAN
 Pemberian batas kuantifikasi tertentu pada variabel sehingga dapat diketahui nilai atau besaran variasinya _____ alat ukur (instrumen)

INSTRUMEN Penelitian
 Proses pemilihan atau pengembangan metode dan alat ukur untuk mengukur besaran nilai variabel dalam rangka pembuktian kebenaran hipotesis
 Suatu alat yg digunakan mengukur fenomena alam (variabel) maupun sosial yg diamati.
 Instrumen dapat berupa alat ukur nyata, atau suatu cara tidak langsung misalnya dengan sistem skor
 Jenis alat ukur yang dipilih sangat tergantung pada definisi operasional variabel

Contoh instrumen yg digunakan untuk mengukur variabel dalam ilmu alam yg sudah teruji validitas dan reliabilitasnya :
- Panas : calorimeter
- Variabel suhu : thermometer
- Variabel panjang : mistar (meteran)

Contoh instrumen dalam ilmu sosial
- Mengukur IQ
- Mengukur bakat
- Mengukur sikap

Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Validitas
 Validitas : instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharunya diukur.
 Berapa dekat alat ukur menyatakan apa yang harus diukur (true value)

Contoh
Meteran yg valid dapat digunakan untuk mengukur panjang dg teliti, karena alat tersebut betul untuk mengukur panjang .

Reliabiltas
 Instrumen yg reliabiltas adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yg sama, akan menghasilkan data yang sama.
 = kehandalan = reliabilitas = reprodusibilitas = konsisten
 Kemampuan alat ukur memberikan hasil yang sama jika dilakukan pengukuran berulang pada bahan yang sama


more klik ppt

Friday, November 27, 2009

Pemilihan Lokasi Pabrik


Pemilihan Lokasi pabrik
 Pemilihan lokasi pada dasarnya menentukan suatu tempat atau lokasi yang tepat untuk
suatu usaha, perkantoran dengan tujuan tertentu yang memperhitungkan kelebihan dan kekurangan lokasi tersebut.

 Lokasi perusahaan adalah suatu tempat dimana perusahaan melakukan aktivitasnya.

 Lokasi pabrik dimaksudkan sebagai lokasi dimana fasilitas-fasilitas produksi diletakan

 Fasilitas produksi adalah sesuatu yang dibangun, diadakan atau diinvestasikan guna melaksanakan aktivitas produksi.

 Lokasi pabrik yg paling ideal adalah terletak pada suatu tempat yg akhirnya mampu memberikan total biaya produksi yg rendah dan keuntungan yg maksimal.

 Agar tidak terjadi dampak negatif dari masyarakat, dalam memilih lokasi pabrik harus memperhatikan kelayakan aspek hukum, sosial, ekonomi dan budaya.

Penentuan lokasi strategis pabrik harus memperhatikan 2 faktor, yakni:
1. Faktor primer: bahan baku dan bahan pembantu, tenaga kerja, sarana transfortasi, listrik,air, komunikasi dan letak pasar sasaran
2. Faktor sekunder : iklim, keadaan tanah, kemungkinan pengembangan dan kebijakan pemerintah

Tujuan 2 faktor diatas adalah mengurangi pemborosan dalam hal
 Pembangunan gedung
 Pengadaan peralatan
 Kebutuhan modal kerja

Jenis data penentuan lokasi pabrik
1. Data kuantitatif : jumlah dan biaya bahan baku, bahan tambahan, tenaga kerja, transfortasi, listrik, air, alat komunikasi, bangunan dan peralatan
2. Data kualitatif : kualitas sarana transfortasi, iklim dan kebijakan pemerintah

Dasar dasar pemilihan lokasi pabrik
1. Pemilihan daerah atau teritorial secara umum.
2. Pemilihan berdasarkan size dari jumlah penduduk dan lahan secara khusus.

Kondisi umum yg berpengaruh dalam proses penetuan lokasi pabrik:
1. Lokasi di kota besar
 Diperlukan tenaga kerja terampil dg jumlah yg besar.
 Proses produksi tergantung pada fasilitas2 seperti listrik,gas dll
 Kontak dg pemasok dekat dan cepat
 Sarana transfortasi dan komunikasi mudah didapatkan

2. Lokasi dipinggir kota
 Semi skilled atau female labor mudah diperoleh
 Menghindari pajak yg berat
 Tenaga kerja tinggal dekat dg lokasi pabrik
 Populasi tdk besar shg masalah lingk tdk banyak timbul

3. Lokasi jauh di luar kota
 Lahan yg luas sangat diperlukan (ekspansi yg akan datang)
 Pajak terendah lebih dikehendaki
 Tenaga kerja tidak terampil dalam jumlah besar lebih dikehendaki.
 Upah buruh lebih rendah mudah didapatkan
 Baik untuk proses manufakturing produk produk yg berbahaya.

more klik ppt

Industri & Manajemen Industri



Industri

Industri didefinisikan sebagai suatu lokasi/tempat dimana aktivitas produksi akan diselenggarakan

Pengertian tentang produk
 Produk, output, man-made object
 Bentuk/wujud fisik, tangible, abstrak (jasa)
 Finished goods product, defects, waste, scrap
 Diperoleh dr proses 1. trasformasi fisik/non fisik (bentuk, ukuran, dimensi linier, berat, volume, unsur kimiawi, sifat. 2. nilai tambah (nilai fungsional dan nilai ekonomis)

Karakteristik produk
 Karakteristik : jati diri
 Bisa berupa “kualitas produk” atau yg bersifat khas (unique) atau keistimewaan sebuah produk yg mampu memberikan ciri dan memudahkan didalam mengidentifikasikannya.
 Beberapa atribut dlm pembentukan karakter produk:
1. Jenis dan kualitas material yg dipergunakan.
2. Teknologi proses yg diaplikasikan (ketelitian, toleransi)
3. Ergonomic qualities (comfort & safety)
4. Fungsi operasional (keandalan, performance, dll)
5. Estetika (personal taste, hand-made, dll)
6. Cost/price (murah-mudah rusak atau mahal- kualitas tinggi)

Adanya proses manajemen jelas akan memberikan ketetapan mengenai:
1. Sistem nilai dan tujuan yg ingin dicapai.
2. Struktur organisasi dikaitkan dg hirarki, tanggung jawab dan wewenang
3. Perancangan, perencanaan dan pengendalian aktivitas operasional yg harus dilaksanakan

more klik ppt

Pengendalian Konsep Kualitas Terpadu


PENGENDALIAN KONSEP KUALITAS TERPADU
Total Quality Management (TQM)
adalah suatu sistem manajemen untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas organisasi dg menggunakan pengendalian kualitas dlm pemecahan masalah yg mengikutsertakan seluruh karyawan dlm rangka memberikan kepuasan kepada pelanggan.

Konsep kualitas itu sendiri sering dianggap sebagai ukuran relatif kebaikan suatu produk atau jasa yg terdiri atas kualitas desain atau rancangan dan kualitas kesesuaian atau kecocokan

SISTEM MANAJEMEN MUTU
Ada 3 tingkatan standar yg berbeda dalam sektor jasa
1. Tingkat terendah: standar bahan baku dan komponen yg dibeli.
2. Tingkat sedang: standar untuk proses atau produk jasa.
3. Tingkat tertinggi: standar untuk manufaktur, industri-industri jasa (ISO 9000).

Kualitas /Mutu
Definisi :

 Suatu strategi dasar bisnis yg menghasilkan barang dan jasa yg memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen internal dan eksternal.
 Produk atau jasa yg berkualitas adl:
• Bila produk atau jasa tsb memenuhi atau bahkan melampaui harapan konsumen bukan saja satu kali tetapi berulangkali.
• Memberikan kepuasan kepada pelanggan

KONSEP KUALITAS
Masa dahulu, produk2 yang cacat (yang bisa menyebabkan kecelakaan, kerusakan dan pencemaran) tidak menjadi masalah utama, yang penting bisa memproduksi banyak.
Dalam masa sekarang, sasaran produksi adalah menciptakan produksi yang bisa laku sehingga tekanannya beralih dari jumlah ke mutu.

Unsur-unsur dalam menilai mutu :
1. Harga yang wajar
2. Ekonomi
3. Awet
4. Aman
5. Mudah digunakan
6. Mudah dibuat
7. Mudah dibuang

Unsur-unsur untuk memiliki produk yang unggul :
1. Desain yang bagus
2. Keunggulan dalam persaingan
3. Daya tarik fisik
4. Berbeda dan asli

more klik ppt

Wednesday, November 18, 2009

Populasi & Sampel


Pengertian Populasi
 Sugiyono (2001: 55) , populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

 Populasi adalah objek utama dari penelitian yang direncanakan. Populasi bisa terkait dengan manusianya serta tindakannya maupun objek lain yang ada di alam. Apabila populasi dalam jumlah banyak, maka diadakan sampel disesuaikan dengan kaedah keilmuan.

 Margono (2004: 118), populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia memberikan suatu data maka, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan banyaknya manusia.
Populasi dapat dibedakan berikut ini.

 Populasi terbatas atau populasi terhingga, yakni populasi yang memiliki batas kuantitatif secara jelas karena memilki karakteristik yang terbatas. Misalnya 5.000.000 orang guru SMA pada awal tahun 1985, dengan karakteristik; masa kerja 2 tahun, lulusan program Strata 1, dan lain-lain.

 Populasi tak terbatas atau populasi tak terhingga, yakni populasi yang tidak dapat ditemukan batas-batasnya, sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secara kuantitatif. Misalnya guru di Indonesia, yang berarti jumlahnya harus dihitung sejak guru pertama ada sampai sekarang dan yang akan datang.
Margono (2004: 119) populasi dapat dibedakan ke dalam hal berikut ini:

 Populasi teoretis (teoritical population), yakni sejumlah populasi yang batas-batasnya ditetapkan secara kualitatif. Kemudian agar hasil penelitian berlaku juga bagi populasi yang lebih luas, maka ditetapkan terdiri dari guru; berumur 25 tahun sampai dengan 40 tahun, program S1, jalur skripsi, dan lain-lain.

 Populasi yang tersedia (accessible population), yakni sejumlah populasi yang secara kuantitatif dapat dinyatakan dengan tegas. Misalnya, guru sebanyak 250 di kota Bandung terdiri dari guru yang memiliki karakteristik yang telah ditetapkan dalam populasi teoretis.

Margono (2004: 119-120) pun menyatakan bahwa persoalan populasi penelitian harus dibedakan ke dalam sifat berikut ini:
 Populasi yang bersifat homogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang sama, sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya secara kuantitatif. Misalnya, seorang dokter yang akan melihat golongan darah seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah saja. Dokter itu tidak perlu satu botol, sebab setetes dan sebotol darah, hasilnya akan sama saja.

 Populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Penelitian di bidang sosial yang objeknya manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia menghadapi populasi yang heterogen.

more klik ppt

Judul


JUDUL
Bagaimana cara menulis judul yang baik? atau lebih tepatnya mungkin bagaimana kita menarik perhatian calon pembaca artikel kita dengan judul?
1. judul yang kita buat harus mencerminkan isi keseluruhan makalah.
2. Usahakan judul yang dibuat menjawab pertanyaan ataupun menawarkan sebuah jawaban.
3. Judul penelitian hendaknya dibuat singkat, jelas, menunjukkan dengan tepat masalah yang akan diteliti, dan tidak memberi peluang bagi penafsiran yang bermacam-macam.

Judul proposal penelitian
 Judul merupakan gerbang pertama seseorang membaca sebuah proposal penelitian.
 karena merupakan gerbang pertama, maka judul proposal penelitian perlu dapat menarik minat orang lain untuk membaca.
 Judul perlu singkat tapi bermakna dan tentu saja harus jelas terkait dengan isinya. Judul karya ilmiah berbeda dengan judul novel atau semacamnya dalam hal kejelasan kaitannya dengan isi.

Ada beberapa metode bijak untuk menentukan judul skripsi, tesis, disertasi, tugas akhir, tugas khusus dan penulisan karya ilmiah lainnya. Cara-cara tersebut adalah :
1. Sesuaikan judul dengan basic interest/kesukaan
2. Sesuaikan dengan kemampuan
3. Simulasikan hasil judul sementara dengan kebutuhan masyarakat
4. Cari referensi yang mendukung
5. Sharing dosen, teman, kolega dan lainnya
6. Do it

SYARAT JUDUL TUGAS AKHIR YANG BAIK
 Produk
artinya adalah hasil penelitian (software, game, metodologi, model, etc) yang kita akan kembangkan. Produk inilah yang akan mengisi bab-bab tentang pengembangan produk, setelah bab landasan teori.
 Teori
artinya teori yang melandasi produk yang kita buat tadi. Teori inilah yang akan menguasai paragraf-paragraf di bab Landasan teori.
 Tujuan,
biasanya kita ambilkan dari masalah yang kita ambil dan tujuan dari penelitian ini untuk memecahkan masalah tersebut di sisi apa. Bisa membuat lebih efektif, membuat lebih akurat, membuat lebih banyak secara kuantitas, dsb.
 Obyek
adalah dimana kita menerapkan produk yang sudah kita kembangkan.

more klik ppt

Tinjauan Pustaka



TINJAUAN PUSTAKA
Latar Belakang

Tinjauan pustaka biasanya hanya muncul di karya-karya ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi. Pada makalah-makalah singkat biasanya bagian ini tidak ditentukan. Yang melatar belakangi mengapa tinjauan pustaka menjadi salah satu bagian dari skripsi, tesis atau disertasi adalah kenyataan bahwa penelitian yang dilakukan merupakan salah satu mata rantai dari penelitian-penelitian terdahulu. Tidak ada satupun penelitian yang terisolasi dari penelitian-penelitian sebelumnya. Dengan demikian aadalah sesuatu yang wajar jika peneliti menyebutkan dan menjelaskan penelitian-penelitian yang menjadi acuannya.

TINJAUAN PUSTAKA
 Tinjauan Pustaka mempunyai arti: peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait
 “Pustaka" berarti karya-karya yang menjadi rujukan untuk memahami dan menyelidiki masalah penelitian.
 Review of related literature/ literature review

more klik ppt

Sunday, November 15, 2009

KEBIJAKAN PENGUASAAN TEKNOLOGI


Kebijakan penguasaan teknologi

Di era persaingan global yang semakin tajam, penguasaan teknologi oleh suatu bangsa adalah faktor penting untuk mampu bersaing sekaligus bertahan hidup. Bahkan, penguasaan teknologi menjadi faktor strategik sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi. Beberapa negara industri baru di kawasan Asia, sukses memiliki pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam dua dasawarsa terakhir, tak lain karena memiliki kebijakan dan perencanaan teknologi yang komprehensif dan integratif.

Ketersediaan sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi tinggi dalam bidang keteknikan, sangat diperlukan untuk menopang terwujudnya penguasaan teknologi.
Di awal tahun 90-an, BPPT dikenal sebagai lembaga riset berbagai bidang keteknikan, yang keberadaannya berperan dalam mendukung perkembangan industri perkapalan, penerbangan, permesinan atau energi di dalam negeri.

Lembaga serupa di negara lain, seperti, Korea Institute of Scinece and Technology (KISK) di Korea, Council of Scientific and Industrial Research (CSIR) di India,
State Science & Technology Commission (SSTC) di Cina,
the Science and Technology Development Board (SRDB) di Thailand,
atau Intensification of Research in Priority Area (IRPA) di Malaysia,

Tinjauan atas perlunya kebijakan teknologi dalam program pembangunan:

Pertama: Mempertemukan sasaran pengembangan SDM (sektor pendidikan) dengan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan oleh berbagai sektor pembangunan.

Kedua: memilih teknologi yang cocok guna eksploitasi sumberdaya alam seperti tanah, air, hutan, gas, bahan tambang, dan lainnya, termasuk mempertimbangkan dampak teknologi yang dipakai terhadap lingkungan, estimasi kemungkinan daur ulang secara alamiah, penentuan dampak atas pembangunan wilayah, nilai investasi dan penyerapan tenaga kerja.

Ketiga, Mencari aspek keunggulan komperatif maupun kompetitif bagi bidang usaha-usaha tertentu, ditinjau dari sisi besaran kandungan teknologi yang melekat pada barang dan jasa yang diperdagangkan (ekspor dan impor), agar diperoleh neraca perdagangan yang positif.

Keempat, Mengintegrasikan kebijakan sektor-sektor yang terkait. Menyatukan visi serta komitmen berbagai disiplin dan keahlian dari perpektif bahwa teknologi dan penguasaan teknologi merupakan sumberdaya yang sangat penting bagi pembangunan sosial-ekonomi bangsa.

Komitmen

Komitmen bersama sangat diperlukan untuk melahirkan kebijakan teknologi yang komprehensif dan integratif. Apalagi, ditinjau dari berbagai perspektif ilmu, sejatinya. teknologi memberi andil besar bagi kemajuan suatu bangsa, bahkan terhadap kemajuan peradaban umat manusia.

Dari perspektif Ilmu Ekonomi misalnya,
teknologi adalah salah satu faktor produksi guna mentransformasi bahan baku menjadi produk.
Teknologi juga berperan menggerakkan dan menumbuhkan berbagai sektor perekonomian.

Dari perspektif Ilmu Sosial,
teknologi merupakan instrumen untuk membantu menyelesaikan banyak masalah yang dihadapi masyarakat. Baik masyarakat desa maupun masyarakat kota.

Dari perspektif Ilmu Budaya atau Antropologi,
teknologi merupakan penggerak utama terjadinya perubahan budaya atau peradaban umat manusia.

Dari perspektif Ilmu Manajemen,
teknologi adalah aset strategis perusahaan yang berguna dalam menghadapi persaingan bisnis.

Sedangkan dari sisi Ilmu Teknik sendiri,
teknologi merupakan instrumen penting untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja.

Menurut Lewis Thomas, teknologi terbagi dalam dua yaitu real high technology dan halfway technology.
 Real high technology jika teknologi dapat digunakan secara efektif dan tidak memakan biaya yang begitu besar, tidak membebankan penggunanya.

Contohnya pencegahan virus yang menyerang anak-anak melalui imunisasi, hampir semua anak-anak dapat merasakan penemuan ini.

 Halfway technology adalah
Teknologi yang bermanfaat namun tidak semua orang dapat merasakan manfaatnya, hal ini dapat disebabkan karena teknologi tersebut tidak terjangkau oleh semua orang dan tidak dapat diaplikasikan setiap saat.

Sebagai contoh,
 transplantasi organ dan perawatan kanker. Oleh karena itu, dibutuhkan riset lebih lanjut agar teknologi ini dapat bisa merakyat
 Penerapan teknologi gas melalui konversi minyak tanah ke gas. Penerapan teknologi tersebut ditujukan untuk mengatasi kerugian pemerintah yang selama ini mensubsidi minyak tanah agar harganya tidak terlalu tinggi. Akan tetapi penerapan teknologi ini justru membuat rakyat semakin menderita terutama bagi rakyat miskin yang tidak mampu mengkonsumsi gas.


bentuk ppt klik disini

Friday, November 6, 2009

Alih Teknologi


Alih teknologi secara rinci dilakukan berdasarkan pada dua argumen berikut.

Pertama, alih teknologi merupakan issue yang paling dalam kehidupan masyarakat modern di era globalisasi. Tidak ada satu pun masyarakat yang tidak melakukan proses alih teknologi, baik yang melibatkan sektor swasta maupun pemerintah. Oleh sebab itu, banyak studi tentang alih teknologi yang memfokuskan diri pada tata cara, konteks dan manfaat alih teknologi.

Kedua, proses alih teknologi ternyata juga mengalami benturan nilai. Gejala ini terkait dengan pandangan bahwa teknologi merupakan produk sosial yang bersifat khas, serta merefleksikan tatanan sosio-kultural masyarakat tersebut.

Sebagai contoh, suatu masyarakat petani tradisional yang menggunakan teknologi traktor dalam proses membajak lahan, akan berhadapan dengan buruh ini dan pemilik kerbau sebelumnya.

Proses alih teknologi ini pada akhirnya akan merubah cara pandang petani tradisional terhadap petani yang lain.

Cara pandang mereka menjadi lebih komersial. Bila sebelumnya seorang petani tradisional mempekerjakan buruh tani lantaran pertimbangan emosional, maka ketika ia menggunakan teknologi traktor, pertimbangan tersebut menjadi pudar dan digantikan oleh pertimbangan-pertimbangan yang lebih rasional.

Penguasaan teknologi bukan mengacu hanya pada efisiensi teknis, tetapi juga kemampuan untuk menyesuaikan teknologi sehingga lebih cocok dengan kondisi lokal, serta kemampuan untuk menciptakan teknologi baru yang lebih baik.

Konsep Alih Teknologi

Secara sederhana, konsep alih teknologi dapat diartikan sebagai salah satu cara untuk memperoleh kemampuan teknologi, di mana saluran yang dapat dipakai juga bermacam-macam.

Sebagai contoh: alih teknologi dapat dilakukan dengan cara penanaman modal asing, melalui berbagai perjanjian bantuan teknis dan manajerial, melalui tukar-menukar tenaga ahli, melalui buku-buku, dan sebagainya.

Santikar (1981) menunjukkan bahwa ada empat macam konsep alih teknologi, di mana masing-masing konsep membutuhkan kemampuan teknologi dan pendalaman teknologi yang berbeda-beda. Keempat konsep alih teknologi tersebut adalah:

1. Alih teknologi secara geografis. Konsep ini menganggap alih teknologi telah terjadi jika teknologi tersebut telah dapat digunakan di tempat yang baru, sedangkan sumber-sumber masukan sama sekali tidak diperhatikan.

2. Alih teknologi kepada tenaga kerja lokal. Dalam konsep ini, alih teknologi terjadi jika tenaga kerja lokal sudah mampu menangani teknologi impor dengan efisien, yaitu jika mereka telah dapat menjalankan mesin-mesin, menyiapkan skema masukan-keluaran, dan merencanakan penjualan.

3. Transmisi atau difusi teknologi. Dalam konsep ini, alih teknologi terjadi jika teknologi menyebar ke unit-unit produktif lokal lainnya. Hal ini dapat terjadi melalui program sub-contracting atau usaha-usaha diseminasi lainnya.

4. Pengembangan dan adaptasi teknologi. Dalam konsep ini, alih teknologi baru terjadi jika tenaga kerja lokal yang telah memahami teknologi tersebut mulai mengadaptasinya untuk kebutuhan-kebutuhan spesifik setempat ataupun dapat memodifikasinya untuk berbagai kebutuhan.

Jika dilihat prosesnya, alih teknologi dapat dilihat sebagai suatu proses yang dimulai sejak dari kontak awal penerima dengan pemilik teknologi; dilanjutkan dengan negosiasi terutama untuk mengatasi berbagai hambatan yang disebabkan oleh perbedaan sosial budaya antara pemilik dan penerima teknologi; kemudian tahap implementasi; serta proses umpan balik dan pertukaran yang terjadi terus-menerus, sampai hubungan antara pemilik dan penerima teknologi baru terputus.

Faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam usaha penerapan temuan teknologi maupun upaya melakukan alih teknologi ?
faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam proses alih teknologi yaitu,
- pengembangan teknologi (technology development),
- penilaian/evaluasi teknologi (technology evaluation)
- serta penilaian dan pengelolaan teknologi (technology assessment and management) (Burge, 1993).

Tahapan tersebut pada intinya terdiri dari tiga tahapan pokok, yaitu:
Tahap 1. Pengembangan teknologi
• Penilaian kebutuhan
• Pengembangan rancangan teknis
Tahap 2. Penilaian teknologi
• Ketepatan teknologi dari perspektif teknologi
• Ketepatan teknologi dari perspektif sosial/institusional
Tahap 3. Penilaian dampak dan Pengelolaan teknologi
• Penilaian dampak
• Pemantauan dampak dan pengelolaannya


more klik disini