Untuk Indonesia Cerdas Dan Bermartabat...
DR. Ida Ayu Sri Adnyani, ST. MErg.
Monday, March 22, 2010
Konsep Dasar IMK
Konsep dasar Interaksi Manusia dan Komputer
Ketika komputer pertama kali diperkenalkan secara komersial pada tahun 50-an, mesin ini sangat sulit dipakai dan sangat tidak praktis. Hal demikian karena waktu itu komputer merupakan mesin yang sangat mahal dan besar, hanya dipakai dikalangan tertentu, misalnya para ilmuwan atau ahli-ahli teknik.
Setelah komputer pribadi (PC) diperkenalkan pada tahun 70-an, maka berkembanglah penggunaan teknologi ini secara cepat dan mengagumkan ke berbagai penjuru kehidupan (pendidikan, perdagangan, pertahanan, perusahaan, dan sebagainya).
Sistem rancangan dituntut harus bisa memenuhi kebutuhan pemakai, sistem harus mempunyai kecocokkan dengan kebutuhan pemakai atau suatu sistem yang dirancang harus berorientasi kepada pemakai. Pada awal tahun 70-an ini, juga mulai muncul isu teknik antarmuka pemakai(user interface) yang diketahui sebagai Man-Machine Interaction (MMI) atau Interaksi Manusia-Mesin.
Pada Man-Machine Interaction sudah diterapkan sistem yang "user friendly".
User friendly pada MMI hanya dikaitkan dengan aspek-aspek yang berhubungan dengan estetika atau keindahan tampilan pada layar saja.
Sistem tersebut hanya menitik beratkan pada aspek rancangan antarmukanya saja, sedangkan faktor-faktor atau aspek-aspek yang berhubungan dengan pemakai baik secara organisasi atau individu belum diperhatikan
Para peneliti akademis mengatakan suatu rancangan sistem yang berorientasi kepada pemakai, yang memperhatikan kapabilitas dan kelemahan pemakai ataupun sistem (komputer) akan memberi kontribusi kepada interaksi manusia komputer yang lebih baik.
Maka pada pertengahan tahun 80-an diperkenalkanlah istilah Human-Computer
Interaction (HCI) atau Interaksi Manusia-Komputer.
Pada HCI ini cakupan atau fokus perhatiannya lebih luas, tidak hanya berfokus pada rancangan antarmuka saja, tetapi juga memperhatikan semua aspek yang berhubungan dengan interaksi antara manusia dan komputer.
HCI ini kemudian berkembang sebagai disiplin ilmu tersendiri (yang merupakan bidang ilmu interdisipliner) yang membahas hubungan timbal balik antara manusia-komputer beserta efek-efek yang terjadi diantaranya.
Dengan demikian terlihat jelas bahwa fokus perhatian HCI tidak hanya pada keindahan tampilannya saja atau hanya tertuju pada tampilan antarmukanya saja, tetapi juga memperhatikan aspek-aspek pamakai, implementasi sistem rancangannya dan fenomena lingkungannya, dan lainnya.
Misalnya, rancangan sistem itu harus memperhatikan : kenyamanan pemakai, kemudahan dalam pemakaian, mudah untuk dipelajari dlsb.
Tujuan dari HCI adalah untuk menghasilkan sistem yang bermanfaat (usable) dan aman (safe), artinya sistem tersebut dapat berfungsi dengan baik. Sistem tersebut bisa untuk mengembangkan dan meningkatkan keamanan (safety), utilitas (utility), ketergunaan (usability), efektifitas (efectiveness) dan efisiensinya (eficiency). Sistem yang dimaksud konteksnya tidak hanya pada perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga mencakup lingkungan secara keseluruhan, baik itu lingkungan organisasi masyarakat kerja atau lingkungan keluarga.
Komponen-komponen yang terlibat dalam IMK
Ilmu Psikologi dan Cognitive
– Pengetahuan mengenai persepsi pengguna, cognitive dan ketrampila penyelesaian masalah
Ergonomi
– Kemampuan Fisik Pengguna
Sosiologi
– Konteks dan Interaksi
Ilmu dan Teknik Komputer
–Mampu untuk membangun teknologi yang diperlukan
Bisnis
–Mampu untuk memasarkan
Desain Grafis
– Tampilan antarmuka yang kreatif
Penulisan Ilmiah
–Menghasilkan buku manual
PRINSIP UTAMA MENDESAIN ANTARMUKA (INTERFACE)
1. User compatibility
*Antarmuka merupakan topeng dari sebuah sistem atau sebuah pintu gerbang masuk ke sistem dengan diwujudkan ke dalam sebuah aplikasi software.
*Oleh karena itu sebuah software seolah-olah mengenal usernya, mengenal karakteristik usernya, dari sifat sampai kebiasaan manusia secara umum.
*Desainer harus mencari dan mengumpulkan berbagai karakteristik serta sifat dari user karena antarmuka harus disesuaikan dengan user yang jumlahnya bisa jadi lebih dari 1 dan mempunyai karakter yang berbeda.
*Hal tersebut harus terpikirkan oleh desainer dan tidak dianjurkan merancang antarmuka dengan didasarkan pada dirinya sendiri
*Survey adalah hal yang paling tepat
2. Product compatibility
Sebuah aplikasi yang bertopengkan antarmuka harus sesuai dengan sistem aslinya.
Seringkali sebuah aplikasi menghasilkan hasil yang berbeda dengan sistem manual atau sistem yang ada.
more klik ppt 2010
new perancangan tampilan ppt 2010
Monday, March 15, 2010
Biaya
Pengertian Biaya
Terminologi biaya:
1. Biaya (cost), adalah semua pengorbanan yang dibutuhkan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang diukur dengan nilai uang.
2. Pengeluaran (expence), adalah sejumlah uang yang dikeluarkan atau dibayarkan dalam rangka mendapatkan sesuatu hasil yang diharapkan.
Klasifikasi Biaya
1. Biaya berdasarkan waktunya
2. Biaya berdasarkan kelompok sifat penggunaannya
3. Biaya berdasarkan produknya
4. Biaya berdasarkan volume produk
1. Biaya berdasarkan waktu
Biaya berdasarkan waktu dibedakan atas :
a. Biaya masa lalu (hystorical cost), yaitu biaya yang secara riil telah dikeluarkan yang dibuktikan dg catatan historis pengeluaran kegiatan.
Tujuannya :
Sebagai dasar dalam penyusunan atau estimasi biaya masa datang
Sebagai dasar dalam pertanggungjawaban pimpinan atas biaya-biaya yang telah dikeluarkan.
b. Biaya perkiraan (predictive cost), yaitu perkiraan biaya yang akan dikeluarkan bila kegiatan itu dilaksanakan
Tujuannyan :
Memperkirakan pemakaian biaya dalam merealisasikan suatu rencana kegiatan masa datang dalam rangka menjawab pertanyaan berikut:
berapakah biaya yg diperlukan untuk menjalankan rencana tersebut?
Cukupkah dana yg tersedia?
Apakah biaya itu sudah ideal atau terlalu mahal?
Memastikan apakah biaya yang akan dikeluarkan itu masih mungkin diperbaiki atau diturunkan tanpa mengurangi hasil secara kualitas maupun kuantitas
c. Biaya actual (actual cost), yaitu biaya yang sebenarnya dikeluarkan .
Biaya real, yaitu biaya biaya yg dikeluarkan secara real.
Biaya semu (sunk cost), yaitu biaya yang ditanggung tetapi tidak pernah dikeluarkan secara riil.
Biaya kesempatan (opportunity cost), yaitu biaya yang ditanggung akibat kelalaian dalam memanfaatkan peluang /kesempatan meraih keuntungan
2. Biaya berdasarkan kelompok sifat penggunaannya
Berdasarkan klasifikasi penggunaannya ada 3 jenis:
a. Biaya investasi (investment cost)
yaitu biaya yang ditanamkan dalam rangka menyiapkan kebutuhan usaha untuk siap beroperasi dengan baik.
Contoh:
Pembuatan/penyediaan bangunan kantor
Pendidikan dan pelatihan SDM
b. Biaya operasional (operational cost)
yaitu biaya yang dikeluarkan dalam rangka menjalankan aktivitas usaha tersebut sesuai dengan tujuan.
Contoh:
Pembelian bahan baku produk
Pembayaran gaji karyawan
Pembelian bahan pendukung lainnya
c. Biaya perawatan (maintenance cost)
yaitu biaya yang diperuntukan dalam rangka menjaga/ menjamin performance kerja fasilitas atau peralatan agar selalu prima dan siap untuk dioperasikan.
Sifat pengeluaran ini dibedakan menjadi 2:
1. Biaya perawatan rutin/periodik
2. Biaya perawatan insidentil
3. Biaya berdasarkan produknya
1. Biaya pabrikasi (factory cost)
adalah jumlah dari tiga unsur biaya, yaitu bahan langsung, tenaga kerja langsung, over head pabrik.
Biaya pabrikasi akan terdiri dr komponen-komponen biaya berikut:
Biaya bahan langsung
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya bahan tak langsung
Biaya tenaga kerja tak langsung
Biaya tak langsung lainnya
more klik here
Pendahuluan
Definisi Ekonomi Teknik
• Adalah suatu ilmu pengetahuan yang berorientasi pada pengungkapan dan perhitungan nilai-nilai ekonomis yang terkandung dalam suatu rencana kegiatan teknik (engineering)
• Ekonomi teknik terlibat dengan formulasi, estimasi dan evaluasi keluaran ekonomi ketika tersedia alternatif-alternatif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
• Ekonomi teknik terlibat dengan aplikasi hubungan matematis tertentu yang membantu membandingkan alternatif-alternatif ekonomi
Tujuan Kompetensi
• memahami konsep dasar ekonomi teknik dan dapat memanfaatkannya dalam rangka memperbaiki efesiensi dan efektivitas kegiatan teknik (Giatman, 2006)
Mengapa ekonomi teknik penting bagi ahli teknik
• Keputusan yang dibuat ahli teknik biasanya merupakan hasil dari pemilihan satu diantara beberapa alternatif
• Keputusan menunjukkan pilihan bagaimana sejumlah uang diinvestasikan dengan cara yang terbaik
• Sejumlah uang tersebut juga sebagai MODAL yg jumlahnya biasanya terbatas
• Keputusan bagaimana menginvestasikan modal akan secara bervariasi memberikan perubahan di masa mendatang, dg harapan akan lebih baik
Peran ekonomi teknik dalam pengambilan keputusan
• Ingat: manusia yang membuat keputusan – bukan “alat” yang digunakan
• Ekonomi teknik adalah seperangkat alat yang membantu pengambilan keputusan – tetapi tidak dapat membuat keputusan untuk manusia.
• Ekonomi teknik terutama didasarkan pada perkiraan kejadian di masa mendatang- harus berhubungan dengan resiko dan ketidak-pastian
• Analisis ekonomi teknik: perkiraan yg terbaik dr apa yg diharapkan akan terjadi
Keputusan diambil berdsarkan prosedur dan proses yg sistematis serta terukur dg tahapan proses sbb:
1. Mengidentifikasi atau memahami persoalan dg baik.
2. Merumuskan tujuan penyelesaian masalah
3. Mengumpulkan data-data yg relevan
4. Klarifikasi, klasifikasi dan validitas kebenaran data yg terkumpul
5. Identifikasi atau pelajari alternatif pemecahan masalah yg mungkin
6. Menetapkan kriteria pengukuran alternatif
7. Menyusun atau menyiapkan model keputusan
8. Melakukan evaluasi dan analisis terhadap semua alternatif yg disediakan
9. Mengambil keputusan sesuai dg tujuan
10. Menerapkan atau mengimplementasikan keputusan yg telah diambil
Efisiensi, Efektivitas dan Optimalisasi
Pengertian masing-masing konsep diatas:
• Efektivitas adalah ukuran tingkat keberhasilan dalam mencapai suau tujuan
• Efisiensi adalah ukuran tingkat penghematan pemakaian sumber daya (input)dalam suatu proses, di mana semakin hemat memakai sumber daya, maka akan semakin efisien proses itu dilakukan
• Produktivitas adalah suatu ukuran yang menjelaskan seberapa besar rasio antara tingkat pencapaian tujuan dg pemakaian sumber daya
more klik here
Subscribe to:
Posts (Atom)